Nicolas ketika itu tengah berboncengan bersama sang kekasih di kawasan itu, Senin 23 Juli sekitar pukul 23.00 WIB.
"Saat itu anggota TNI Serda Nicolas dari satuan Kopassus sedang melintas di Merdeka Utara. Lalu, dia mendengar ada suara minta tolong," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat, AKBP Rahmat, di Mapolres Jakarta Pusat, Jl Kramat Raya 61, Jakarta, Selasa (24/7/2012).
Rahmat mengatakan Nicolas langsung mengejar angkot berupa Daihatsu Gran Max bernopol B 1106 VTE warna putih tersebut.
Nicolas memepet angkot dan menarik tangan sang sopir hingga keluar dari jendela. Ia menggertak sopir itu supaya segera menurunkan si karyawati.
Di dalam angkot, ada 4 rekan si sopir yang diketahui berinisial T yang diduga melakukan percobaan perkosaan dan perampokan terhadap karyawati yang hendak pulang kerja dan naik angkot itu dari Benhil tersebut.
"Jadi angkotnya dikejar, lalu sopirnya dipegang tangannya. Karena takut, sopir angkot itu langsung menurunkan korban," ujar Rahmat.
Nicolas, lanjut Rahmat, meminta pacarnya menolong karyawati yang didorong dari angkot.
Sopir dan 4 rekannya langsung tancap gas. Nicolas kemudian menuju Pos Polisi Merdeka Barat.
"Habis melapor, dia bersama anggota Patko Polsek Gambir langsung mengejar pelaku," ungkap Rahmat.
Nicolas dan aparat kepolisian mengejar kawanan cabul itu. 4 Rekan sopir angkot kabur dengan cara meloncat dari angkot.
"4 pelakunya kabur, mereka loncat dari angkot di sekitaran Monas, dan petugas tetap mengejar angkot itu," paparnya.
Sedangkan sopir angkot, T, langsung ditangkap polisi bersama Serda Nicolas di daerah Dukuh Atas.
T kini dijebloskan ke tahanan Mapolres Jakpus. Sedangkan 4 pelaku lainnya masih dikejar polisi.
0 komentar:
Posting Komentar